UNIVERSITY OF GUNADARMA

Rabu, 12 Oktober 2011

-REVIEW JURNAL-


Nama Penulis / Tahun
 Yudi Farola Bram/ 2005
Judul Penelitian
Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran  Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT Rambang dengan menggunakan Metode Epic Model
Sumber Jurnal / URL
http://digilib.unsri.ac.id/download/Jurnal%20MM%20Vol%203%20No%206%20Artikel%203%20Yudi%20FB.pdf
Masalah / Tema / Topik
Apakah iklan yang digunakan oleh perusahaan percetakan dan penerbitan PT Rambang
sudah cukup efektif dipandang dari tingkat empathy (empati), persuasion (persuasi), impact (dampak) serta communication (komunikasi) di masyarakat ?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas iklan
yang sudah digunakan oleh PT Rambang sebagai salah satu strategi pemasaran yang sudah dilakukan.
Teori-teori yang digunakan
-  Periklanan
-  Faktor-faktor Yang Perlu Dipertimbangkan dalam beriklan
-  Efektifitas Periklanan
-  Efektifitas Iklan diukur dengan Metode Epic Model
Hipotesis

Metode-metode Penelitian
Objek
-Pengamatan Langsung
-Wawancara
Jenis Data
Convenient sampling
Metode Analisis
Software SPSS (Statistics for Products and Services Solution) for windows ver 11.5
Model/teori yang di uji
-uji T
-uji F
-Simple Regression Linier
Sumber Jurnal / URL
Deskriptif/interpretasi data
Dengan merumuskan dan menafsirkan data yang diperoleh, menyusun dan mengklasifikasikan serta menganalisis, dan menginterprestasikannya sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan perusahaan.
Analisis/hasil-hasil
Hasil analisa korelasi (pada tingkat signifikansi 0,05 atau tingkat
kepercayaan 95%), diperoleh hasil pengujian yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi
antara Belanja Iklan (X) dengan Volume Penjualan (Y) memiliki nilai signifikansi sebesar
0.000, karena nilai signifikansi tersebut berada dibawah 0.05, ini berarti memang terdapat
hubungan (korelasi) antara Belanja Iklan dengan Volume Penjualan tersebut
Kesimpulan dan Keterbatasan
Kesimpulan
Efektifitas iklan dari keempat faktor EPIC tersebut dinyatakan efektif karena
berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya didapatkan hasil perhitungan dari
masing-masing variabel berturut-turut adalah 3,558, 2,395, 3,570, dan 3,870.
Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan mempertahankan faktor dominan ini dalam
upaya mempertahankan efektifitas iklan.
Analisis regresi yang dilakukan terhadap variabel Biaya promosi sebagai variabel
independen/bebas dan Volume Penjualan sebagai variabel dependen/terikat juga menunjukkan
efektifitas kegiatan promosi yang dilakukan secara signifikan. Hal ini terlihat dari analisis
korelasi, uji F, Uji T dan parameter regresi yang memberikan hasil yang signifikan terhadap
efektifitas kegiatan promosi terhadap peningkatan volume penjualan.
Kontribusi pada masyarakat
-  Untuk penelitian lebih lanjut, sangat disarankan untuk  menambah faktor independennya sesuai dengan beberapa teori yang sudah diungkapkan.




Kamis, 06 Oktober 2011

MENGENAI PERILAKU KOSUMEN


A. Pengertian Perilaku Konsumen
Tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.

B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
Faktor kebudayaan 
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap. 

C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
  1. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
  1. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
  1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
  2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
  3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
  4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
  5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
  1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
  2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/