Kacamata
Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan (ada yang berangka dan ada yang tidak). Sekarang selain menjadi alat bantu penglihatan, kacamata juga sudah
menjadi pelengkap gaya serta menjadi alat bantu khusus untuk menikmati
hiburan seperti kacamata khusus tiga dimensi.
Jenis Kacamata
a. Kacamata Hitam
Kacamata hitam
adalah kacamata yang mempunyai lensa yang gelap (biasanya berwarna
hitam). Tujuan pembuatan kacamata ini adalah untuk melindungi mata dari
cahaya silau hingga cahaya ultraviolet
(UV). Kacamata hitam digunakan selain untuk melindungi mata dari
cahaya, juga sering digunakan untuk alasan gaya. Kacamata hitam juga
seringkali digunakan oleh para tuna netra untuk alasan estetika supaya orang tidak bisa melihat mata mereka.
Kacamata hitam ini pertama kali digunakan pada abad 12 atau mungkin lebih awal di Cina. Mirip dengan kacamata hitam, suku Inuit
juga menggunakan kacamata salju untuk melindungi mata mereka, walaupun
kacamata jenis ini tidak dapat mengkoreksi kelainan yang dialami oleh
mata.
b. Kacamata 3D
Kacamata 3D
merupakan kacamata yang digunakan untuk menonton film tiga dimensi di
mana kacamata 3D ini merupakan alat bantu vital untuk mendapatkan
sensasi tiga dimensi. Kacamata ini memiliki satu lensa yang berwarna
merah dan satu lensa yang berwarna biru atau cyan.
c. Kacamata Baca
Kacamata baca adalah kacamata yang digunakan untuk membantu mata
mencapai penglihatan normalnya ketika membaca. Kacamata jenis ini
menjadi kebutuhan bagi para penderita cacat mata. Contoh kelainan mata
yang dapat diperbaiki dengan kacamata baca adalah
Miopi
atau lazim disebut pula rabun jauh. Ini adalah sebuah kelainan mata di
mana mata tidak mampu melihat benda-benda yang jauh , namun dapat
melihat benda yang dekat akibat kelainan lensa mata orang tersebut yang
telah kehilangan gaya elastisitasnya. Akibatnya cahaya pun tidak tepat
jatuh pada retina melainkan jatuh di depan retina. Kelainan mata ini bisa diatasi dengan bantuan kacamata berlensa konkaf atau juga lazim dikenal dengan kacamata minus.
Hipermetropi
atau lazim pula disebut rabun dekat. Ini adalah sebuah kelainan mata di
mana mata tidak mampu melihat benda yang dekat, namun dapat melihat
benda yang jauh akibat lensa mata orang tersebut kehilangan
elastisitasnya sehingga cahaya tidak jatuh tepat pada retina melainkan jatuh di belakang retina. Kelainan mata ini bisa diatasi dengan bantuan lensa konveks atau sering juga disebut kacamata plus.
Presbiopi
atau sering juga disebut rabun tua karena biasanya kelainan mata ini
dialami oleh orang-orang yang sudah berusia di atas 40 tahun. Kelainan
jenis ini membuat si penderita tidak mampu melihat dengan jelas
benda-benda yang berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada
jarak dekat. Untuk mengatasi kelainan mata ini, diharuskan mengenakan
kacamata bifokal.
Astigmatisma
atau akrab pula disebut dengan istilah silinder, adalah sebuah gangguan
pada mata yang membuat si penderita tidak mampu membedakan garis lurus.
Gangguan mata ini disebabkan karena adanya permukaan yang tidak rata
pada bagian mata sehingga ketika cahaya dipantulkan melalui permukaan
yang tidak rata tersebut, maka akan mengirimkan cahaya yang tidak rata
pula pada retina mata. Untuk mengatasi masalah ini, dapat menggunakan lensa silinder.