PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi
adalah
sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak.
Keinginan
organisasi agar anggota bekerja dengan kemauan dan semangat adalh suatu masalah
yang semakin pelik dengan adanya faktor-faktor seperti meningkatnya tingkat pendidikan
para karyawan, penggunaan personel professional yang lebih besar, kemajuan
teknologi, dan kekuatan-kekuatan organisasi buruh.
Berbagai
keinginan karyawan:
a. Upah
Upah
merupakan salah satu alat pemuas kebutuhan-kebutuhan fisiologis, keterjaminan,
dan egoistik.
b. Keterjaminan
pekerjaan(security of job)
Keinginan
ini sangat mendapat prioritas untuk banyak karyawan dan buruh.
c. Teman-teman
sekerja yang menyenangkan(congenial associates)
Keinginan
ini berasal dari kebutuhan sosial untuk berteman dan diterima.
d. Penghargaan
atas pekerjaan yang dilakukan(credit for work done)
Keinginan
ini berasal dari pengelompokan kebutuhan secara egoistic dan dapat dipenuhi
oleh manajemen.
e. Pekerjaan
yang berarti (a meaningful job)
Keinginan
ini berasal baik dari kebutuhan akan penghargaan maupun dorongan kearah
perwujudan diri dan prestasi.
f. Kesempatan
untuk maju(opportunity to advance)
Sebagian
besar karyawan ingin mengetahui bahwa kesempatan untuk itu ada jika mereka
ingin menggunakannya. Perasaan ini dipengaruhi oleh tradisi budaya dalam hal
kebebasan dan kesempatan.
g. Kondisi
kerja yang nyaman, aman, dan menarik.
Keinginan
akan kondisi kerja yang baik juga didasari oleh kebutuhan. Kondisi kerja yang
aman berasal dari kebutuhan akan keamanan.
h. Kepemimpinan
yang mampu dan adil(competent and fair leadership)
Keinginan
akan kepemimpinan yang baik berasal dari kebutuhan-kebutuhan fisiologis dan
keterjaminan. Kepemimpinan yang baik turut menjamin bahwa organisasi yang
bersangkutan dan pekerjaannya akan terus hidup.
i.
Perintah dan pengarahan yang masuk
akal(reasonable orders and directions)
Perintah
merupakan komunikasi resmi dari tuntutan organisasi. Pada umumnya, perintah
tersebut harus berkaitan dengan keadaan yang diperlukan, dapat dilaksanakan,
lengkap tetapi tidak rinci secara berlebih-lebihan, disampaikan dengan cara
yang merangsang sikap menerima, jelas dan singkat.
j.
Organisasi yang relevan dari segi sosial
(a socially relevant organization)
Keinginan ini berasal
dari kebutuhan manusia akan harga diri, membebankan tanggung jawab yang sangat
besar pada manajemen organisasi yang bersangkutan.
TEORI
KONTINJENSI FIEDLER
Teori kontinjensi atau bersyarat dikembangkan oleh
Fred E. Fiedler yang merupakan suatu pendekatan situasional.
Kerangkanya tersusun dari delapan situasi yang sangat
berbeda dan 2 jenis pokok gaya kepemimpinan. Kedelapan situasi tersebut, di
analisis 3 unsur utama:
1. Hubungan
pemimpin anggota
2. Stuktur
tugas
3. Kekuatan
posisi dari pemimpin
Situasi
|
Hubungan
Pemimpin-Anggota
|
Struktur tugas
|
Kekuatan
|
1
|
Baik
|
Tersusun
|
Tinggi
|
2
|
Baik
|
Tersusun
|
Rendah
|
3
|
Baik
|
Tidak Tersusun
|
Tinggi
|
4
|
Baik
|
Tidak Tersusun
|
Rendah
|
5
|
Jelek
|
Tersusun
|
Tinggi
|
6
|
Jelek
|
Tersusun
|
Rendah
|
7
|
Jelek
|
Tidak Tersusun
|
Tinggi
|
8
|
Jelek
|
Tidak Tersusun
|
Rendah
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar